Sabtu, 16 April 2011

Aldehida

Aldehida adalah nama golongan senyawa organik yang mengandung unsur C, H, dan O. golongan senyawa ini mempunyai gugus karbonil ( - C=O ). rumus umum aldehia adalah R-C=O


Tata Nama Aldehida
Menurut tata nama IUPAC, nama aldehida menggunakan akhiran spesifik -al sebagai pengganti dari akhiran -a dalam alkana yang terkait (yang jumlah atom karbonya sama).
Contoh :
Metanal H-C=O

Etanal CH3-C=O

Propanal CH3-CH2-C=O

Bila atom H dalam rantai hidrokarbon suatu aldehida disubtitusi oleh suatui atom/gugus, maka posisi substituenya ditunjukan dengan mengunakan nomor atom C yang mengikatnya.

Dalam pemberian nomor atm C ditentukan bahwa atom C gugus fungsi aldehida (-C=O bernomor 1.

Contoh : CH2-C=O : 2-bromoetanal
Nama trivial untuk aldehida berkaitan dengan nama trivial asam yang diperoleh dari hasil oksidasi aldehida tersebut. Selanjutnya akhiran -at dalam nama asamnya dibuang dan diganti dengan kata aldehida.
Contoh:
Bila atom H dalam rantai hidrokarbon suatu aldehida disubstitusi oleh suatu atom/gugus, maka posisi substituen tersebut ditunjukan dengan huruf a, b, y dan seterusnya yang terdapat pada atom C pengikatnya. Dalam hal ini, berlaku ketentuan bahwa atom C yang langsung berikatan dengan gugus –CH=O adalah atom C.

Cotoh:
Sifat-sifat fisika alkana
Formaldehida yang merupakan suku pertama deret aldehida berwujud gas, sedangkan asetaldehida merupakan cairan yang mendidih pada 210C. Suku-suku aldehida yang berikutnya ( yang mengandung 3 ampai dengan 12 atom C semuanya berwujud cairan tanpa warna. Dua suku pertama dalam deret aldehida baunya tidak enak, tetapi suku-suku yang menganmdung 3 sampai 13 atom C adalah cairan yang baunya sedap. Selebihnya berupa zat padat.
Suku-suku rendah golongan aldehida dapat larut dalam air, sedangkan suku-suku yang tinggi sukar atau tidak dapat larut dalam air.

Pembuatan aldehida
Oksidasi alkohol primer
Dalam laboratorium, oksidator yang lazim digunakan untuk mengoksidator alkohol adalah larutan kalium bikromat dan asam sulfat.
Contoh : 
mengingat bahwa aldehida mudah sekali mengalami oksidasi menjadi asam karboksilat, maka dalam pembuatannya ini harus diupayakan pencegahan oksidasi lebih lanjut tersebut, yaitu dengan segera menyisihkan aldehida yang terjadi dari campuran reaksinya.
Mengalirkan uap alkohol (primer) di atas tembaga panas

Contoh :
Catatan 
Dalam reaksi di atas, terlihat bahwa aldehida yang diperoleh adalah sebagai hasil dari pelepasan hidrogen oleh alkohol. Proses inilah yang melahirkan istilah “alcohol dehydrogenatum”, yang selanjutnya berubah menjadi “aldehyd” dala arti alkohol yang kekurangan hidrogen. 
Memanaskan garam kalsium suatu asam monokarboksilat jenuh dengan kalsium format

Contoh :
Reaksi-reaksi pada aldehida
Oksidasi
Aldehida mudah sekali dioksidasi, sehingga dengan demikian aldehida merupakan reduktor yang kuat. Dengan oksidator kalium bikromat dan asam sulfat, aldehida diubah menjadi asam karboksilat yang jumlah atom karbonya sama.

Contoh :
Aldehida dapat mereduksi larutan fehling (larutan alkalis yang mengandng kompleks tembaga (II) tartrat) dan menghasilkan tembaga (I) oksida yang berupa endapan berwarna merah bata. Persamaan reaksi yang disederhanakan untuk reaksi ini adalah :

Aldehida dapat pula mereduksi larutan Tollens ( larutan perak nitrat amonoiakal) dan menghasilkan endapan logam perak. Reaksi yang terjadi dituliskan dengan persamaan reaksi sebagai berikut :

Reduksi 
Reduksi suatu aldehida menghasilkan alkohol primer. Untuk melaksanakan reduksi ini digunakan hidrogen dan katalis tembaga. Dalam hal ini suhu yang digunakan harus rendah. Pada suhu diatas 2000C reaksi cenderung berbalik (terjadi dehidrogenasi pada alkohol ). Disamping dengan hidrogen, reduksi aldehida dapat pula dilakukan dengan menggunakan reduktor logam dan asam.
Reaksi :

Reaksi- reaksi adisi
Gugus karbonil ( ) dalam aldehida bersifat polar. Hal ini disebabkan karena atom O lebih elektronegatif daripada atom C. sebagai akibatnya, bila aldehida mengalami adisi, maka bagaian positif dari pereaksi mengikatkan diri pada atom O gugus karbonil dan bagaian negatifnya mengikatkan diri pada atom C.
Beberapa reaksi yang dapat mengadisi pada aldehida adalah :

Air 

Reaksi kesetimbangan ini hanya mungkin terjadi dalam larutan air. Senyawa dihidroksi yang terbentuk tidak stabil dan berdekomposisi menjadi RCHO dan H2O. Adisi air hanya memberikan hasil yang stabil pada aldehida yang tersubstitusi.
Contoh :

Natrium bisulfit
Contoh :
Pembentukan senyawa bisulfit sering kali digunakan sebagai cara pemisahan suatu aldehida dari campurannya. Hasil adisi Na-bisulfit pada aldehida dapat diubah menjadi aldehida kembali jika direaksikan dengan asam/basa
Amonia 

Contoh : 
Hasil adisi diatas dapat diubah menjadi aldehida kembali jika dipanaskan bersama-sama dengan asam encer.

Contoh :
Asam sianida (HCN)

Cotoh :
Hasil adisi HCN pada suatu aldehida mempunyai arti penting dalam sintesis karena dapat diubah menjadi asam hidroksi karboksilat, asam amino, dan sebagainya.

Hidroksilamina (NH2OH)
Contoh :
Dalam reaksi diatas terdapat zat antara (intermediate) yang mempuyai rumus :

Zat antara tersebut dapat melepaskan molekul air dan menghasilkan suatu aldoksim :

Fenilhidrazin
Adisi fenilhidrazin pada suatu aldehida memberikan hasil akhir aldehida fenilhiodrazon.
Reaksi :
Catatan 
Senyawa-senyawa oksim dan fenilhidrazon yang diperoleh dari suatu aldehida mempunyai titik lebur yang tertentu. Oleh karena itu senyawa-senyawa tersebut sering kali digunakan untuk mengidentifikasi aldehida.
Alkohol 
Dengan alkohol (misalnya etanol) dan dalam suasana asam (HCL atau H2SO4), aldehida membentuk senyawa asetal. Dalam reaksi ini terdapat zat antara hemiasetal yang tidak stabil.

Reaksi : 
Pereaksi Grignard
Pereaksi Grignard (RMgX : alkil megnesium halida ) dapat mengadisi pada aldehida yang selanjutnya bila dihidrolisis menghasilkan alkohol. Bila digunakan formaldehida diperoleh alkohol primer dan bila digunakan aldehida lainnya dihasilkan alkohol skunder.

Reaksi :
Reaksi dengan halogen
Atom hidrogen yang diikat oleh atom C yang berikatan langsung dengan gugus karbonil suatu aldehida dapat digantikan oleh halogen.
Contoh :
Reaksi di atas dapat berlangsung cepat pada suhu kamar. Dengan air, kloral membentuk klorat hidrat yang stabil. Senyawa ini antara lain digunakan sebagai bahan hipnotik (mengakibatkan seseorang tertidur ) 
Reaksi dengan PCl5
Dalam reaksi aldehida dengan PCl5, terjadi pergantian atom O oleh atom Cl

Reaksi :
Hidrolisis RCHCl2 menghasilkan aldehida kembali

Reaksi :
Polimerisasi aldehida

Dintara aldehida dan senyawa-senyawa tidak jenuh seperti misalnya alkena dan alkuna terdapat kesamaan yaitu dalam hal mudahnya berpolimerisasi. Dua contoh polimer yang dibentuk oleh monomer aldehida adalah :
Paraformaldehida (polimetanal) : (HCHO)n
Senyawa ini berupa zat padat yang diperoleh dengan cara menguapkan larutan formaldehida dalam air. Bila zat padat tersebut dipanaskan, berubah menjadi formaldehida kembali.
Rumus : (CH2O)n.H2O
Harga n = 6-50
Paraldehida
Bila asetaldehida diberi setetes asam sulfat pekat, terjadi polimerisasi dengan cepat dan menghasilkan paraldehida. 
Rumus :
Bila dipanaskan dengan asam encer, paraldehida berubah menjadi asetaldehida kembali. 

Kondensasi aldol 
Yang dimaksud dengan kondensasi aldol dalam hal ini adalah suatu reaksi penyatuan ato-atom dalam setu molekul atau dalam molekul-molekul yang berbeda dan membentuk senyawa baru yang lebih kompleks. Pada umumnya dalam reaksi kondensasi terjadi pembebasan air, alkohol, atau senyawa lain yang stabiol.
Reaksi komndensasi aldol terjadi pada aldehida-aldehida yang mempunyai atom H alfa, yaitu atom H yang diikat oleh atom C yang berikatan langsung dengan gugus karbonil, bila direaksikan dengan alkali encer atau ZnCl2.
Contoh :
Dalam senyawa 3-hidroksi butana terdapat dua gugus fungsi, yaitu gugus -CHO dan gugus –OH. Oleh karena itu senyawa tersebut memiliki sifat-sifat seperti aldehida dan alkohol. Dari kata aldehida dan alkohol terjadinya kata aldol. Bila 3-hidrosibutanal dipanaskan, terjadi proses dehidrasi dan menghasilkan krotonaldehida.

Reaksi-reaksi khusus pada formaldehida
Dengan amonia (NH3)
Formaldehida jika direaksikan dengan amonia membentuk heksemetilentetramina (urotropin) yang mempunyai rumus struktur :

Dengan asam encer, heksametilentetramina membebaskan formaldehida.
Dengan NaOH
Aldehida-aldehida yang tidak mempunyai atom H aifa, jika bereaksi dangan basa kuat mengalami oksidasi dan reduksi serentak. Sebagaimana diketahui, oksidasi suatu aldehida menghasilkan suatu asam karboksilat dan hasil reduksinya, suatu alkohol primer. Kerena reaksi dalam lingkungan basa kuat, maka asam karboksilat yang terbentuk langsung bereaksi dengan basa kuat tersebut sehingga terjadi garam. Reaksi semacam ini dikenal dengan nama reaksi Cannizzaro.
Contoh :

Dengan asetaldehida
Dalam larutan Ca(OH)2, formsldehids dsn asetaldehida menghasilkan pentaeritritol dan asam format.
Reaksi :

Dalam reaksi ini, tiga molekul formaldehida bereaksi dengan ketiga atom H alfa dalam asetaldehida, sedangkan molekul yang keempat teroksidasi menjadi asam format.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar