Kamis, 21 April 2011

Risiko Manajemen Dalam Bisnis

BAB I
PENDAHULUAN


1.1 Latar Belakang
Dalam perusahaan berbagai macam risiko yang timbul dalam manajemen bisnis yang dapat di artikan sebagai suatu sistem pengawasan risiko dan perlindungan harta benda,hak milik dan keuntungan badan usaha perorangan atas timbulnya kerugian karena adanya suatu risiko. Didalam usaha,ketidakpastian ini dihubungkan dengan penghasilan perusahaan,arus keluar masuk uang dan harta benda yang telah ada atau yang dibutuhkan dimasa datang.

Risiko keputusan manajemen yang memiliki akibat baik atau buruk,karena kebanyakan proyek dan keputuasn manajemen mengandung risiko.Risiko tidak hanya membahayakan,tetapi juga dapat mengakibatkan kerusakan. Risiko merupakan suatu peristiwa yang dapat terjadi dimasa mendatang sebagai akibat dari tindakan yang telah ditempuh pada masa sekarang.
Setiap perusahaan yang bersaing dalam lingkungan bisnis akan memiliki tujuan yang sama yaitu bagaimana memenangkan persaingan bisnis melalui keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan.upaya dan pendekatan dapat dilakukan untuk melaksanakan proses trasformasi perusahaan,tetapi kunci keberhasilan proses trasformasi tetap terletak pada sumber daya manusia yang terlibat dalam organisasi.tampa dukungan keduanya,sangat sulit bagi perusahaan untukdapat melaksanakan proses trasformasi baik dalam organisasi maupun sumber daya alam.
Manajemen risiko yang baik dapat membantu perusahaan menghindari semaksimal mungkin biaya-biaya yang terpaksa harus dikeluarkan,disamping dapat dipertahankan ketenangan pegawai dalam bekerja.Sejalan dengan perubahan lingkungan bisnis global dan semakin sengitnya persaingan yang terjadi,didunia kerja dan organisasi juga mengalami perubahan.Hal ini dapat disebabkan karena sistem informasi yang masih lemah,misalnya catatan-catatan tersebut sering kali disimpan oleh departemen yang berbeda dan diklasifikasikan dengan suatu cara yang membuat analisis menjadi sulit,akibatnya perusahaan mengalami kesulitan untuk mengetahui seberapa banyak kerugian yang di alami dalam manajemen risiko.
Disatu sisi,perencanaan atau tindakan risiko yang lemah dapat membawa bencana,disisi lain peringatan yang berlebihan untuk menghindari risiko akan membawa hilangnya berbagai kesempatan dalam lingkungan kerja. Perusahaan yang tidak memilki strategi manajemen risiko mungkin lebih merugi dalam menghadapi masa krisis atau berbagai macam masalah.Bila reaksi terhadap keraguan terbawa kedalam urusan bisnis,maka ia dapat menghambat kegiatan ekonomi.

1.2 Permasalahan
Adapun yang menjadi permasalahan dalam makalah ini sebagai berikut:
A) Pengertian manajemen risiko?
B) Sumber manajemen risiko?
C) Hubungan manajemen risiko?
D) Langka-langka manajemen risiko?

1.3 Tujuan Penulisan
Dalam pembuatan makalah ini adapun tujuan yang dibahas yaitu:
A) Untuk memahami lebih mendalam pengertian manajemen risiko
B) Untuk memahami lebih mendalam sumber manajemen risik
C) Untuk memahami lebih mendalam hubungan manajemen risiko
D) Untuk memahami lebih mendalam langka-langka manajemen risiko

BAB II
PEMBAHASAN 


2.1 Pengertian manajemen risiko
Manajemen risiko adalah merupakan suatu usaha untuk mengetahui,menganalisis serta mengendalikan risiko dalam setiap kegiatan perusahaan dengan tujuan untuk memperoleh efektifitas dan efisiensi yang lebih tinggi. Risiko banyak dipergunakan dalam berbagai pengertian yang sudah biasa dipakai dalam percakapan sehari-hari oleh banyak orang.Apabila seseorang menyatakan bahwa ada risiko yang harus ditanggung jika mengerjakan pekerjaan tertentu.
Beberapa definisi akan dijelaskan dibawah ini beserta penjelasan dalam berbagai bidang yang berbeda,sehingga tak mengherankan jika terdapat berbagai pengertian yang berbeda pula. Karena itu sebelum kita dapat menangani sesuatu risiko maka terlebih dahulu kita harus mengetahui dengan tepat apa yang dimaksudkan dengan risiko dalam kasus yang ditangani itu.
Voughan (1978) mengemukakan beberapa definisi risiko sebagaimana dapat kita lihat berikut ini:
1.Risiko adalah kans kerugian
Kans kerugian biasanya dipergunakan untuk menunjukan suatu keadaan dimana terdapat suatu erbukaan terhadap kerugian atau suatu kemungkinan kerugian.
2. Risiko adalah kemungkinan kerugian
Kemungkinan berarti bahwa sesuatu peristiwa berada diantara nol dan satu. Definisi ini sangat mendekati dengan pengertian risiko yang dipakai sehari-hari,akan tetapi definisi ini agak longgar,tidak cocok di pakai dalam kuantitatif.


3. Resiko adalah ketidakpastian
Tampaknya ada kesepakatan bahwa risiko berhubungan dengan ketidakpastian tentang kejadian di masa depan. Beberapa definisi tentang risiko, sebagai berikut:
Risk is the change of loss, risiko diartikan sebagai kemungkinan akan terjadinya kerugian,
Risk is the possibility of loss, risiko adalah kemungkinan kerugian,
Risk is Uncertainty, risiko adalah ketidakpastian,
Risk is the dispersion of actual from expected result, risiko merupakan penye-baran hasil actual dari hasil yang diharapkan,
Risk is the probability of any outcome different from the one expected, risiko adalah probabilitas atas sesuatu outcome berbeda dengan outcome yang diharapkan.
Dari beberapa definisi diatas, maka risiko dihubungkan dengan kemungkinan terjadinya akibat buruk (kerugian) yang tak diinginkan atau tidak terduga. Dengan kata lain “kemungkinan” itu sudah menunjukkan adanya ketidakpastian. Ketidakpastian itu merupakan kondisi yang menyebabkan tumbuhnya risiko. Dan jika dikaji lebih lanjut “kondisi yang tidak pasti” itu timbul karena berbagai sebab, antara lain; jarak waktu dimulai perencanaan, keterbatasan informasi yang diperlukan, keterbatasan pengetahuan pengambil keputusan dan sebagainya.
Manajemen mempunyai tujuan tertentu dan tidak dapat diraba.Ia berusaha untuk mencapai hasil-hasil tertentu yang biasanya di ungkapkan dengn istilah-istilah”objective”atau hal-hal yang nyata.Mungkin manajemen dapat di gambarkan sabagai tidak nyata,karena ia tidak dapat dilihat,tetapi hanya terbukti oleh hasil-hasil yang di timbulkan dalam hasil kerja yang memadai,kepuasan manusiawi dan hasil-hasil produksi serta jasa yang lebih baik.Adapun tujuan-tujuan manajemen risiko sebagai berkut:
Buat risiko
Memperbesar risiko yang ada
Mengurangi risiko
Dalam manajemen ada beberapa fungsi utama yang penting diingat,bahwa manajemen adalah suatu bentuk kerja dalam melakukan pekerjaan harus melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu yang dinamakan fungsi-fungsi yang terdiri dari:
Ø Planning
Adalah menentukan tujuan-tujuan yang hendak dicapai selama suatu masa yang akan datang dan apa yang harus diperbuat agar dapat mencapai tujuan-tujuan itu.
Ø Organizing
Adalah mengelompokkan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan itu.
Ø Staffing
Adalah menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, pengarahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
Ø Motivating
Adalah mengarakan atau menyalurkan perilaku manusia kearah tujuan.
Ø Controlling
Adalah mengukur pelaksanaan dengan tujuan-tujuan menentukan sebab-sebab penyimpangan dan mengambil tindakan-tindakan korektif dimana perlu.
Dari berbagai perkembangan ini muncullah beberapa pendekatan utama yang terdapat pada manajemen.Manajemen suatu pokok pembahasan yang universal dan konsep itu menarik peneliti-peneliti dan para praktisi dari bidang yang sangat beraneka ragam,termaksud didalamnya ilmu-ilmu ekonomi,psikologi,sosiologi,ilmu politik dan matematika dalam setiap aliran utama pemikiran itu dapat membantu dalam penilitian manajemen dan memperkirakan perkembangan dan kegunaannya.


Macam-macam pendekatan dalam manajemen:
Ø Proses pendekatan operasional
Manajemen dari sudut pandang apa yang diperbuat seorang manajer untuk memenuhi persyaratan sebagai seorang manajer. Kegiatan-kegiatan itu atu fungsi-fungsi dasar kedalam mana para manajer terlibat,membentuk suatu proses yang dinamakan proses manajemen. Pendekatan proses itu memusatkan perhatiaannya pada fungsi-fungsi dasar manajemen. Proses pendekatan itu banyak digunakan,karena ia sangat menolong dalam mengembangkan pemikiran manajemen dan membantu menentukan bentuk manajemen dalam ketentuan-ketentuan yang mudah dipahami.
Ø Pendekatan perilaku manusia
Inti pendekatan ini adalah perilaku manusia. Hal itu memberi manajemen metode-metode dan konsep ilmu-ilmu sosial yang bersangkutan, khususnya psikologi dan antropologi. Penekanan diberikan kepada hubungan-hubungan antara perorangan serta dampaknya.
Pada manajemen, individu dipandang sebagai makhluk sosio-psikologi. Seni manajemen diberi penekanan dan seluruh bidang hubungan manusia dipandang dalam istilah-istilah manajemen. Sebagian orang memandang manajer itu sebagai pemimpin dan memperlakukan semua kegiatan-kegiatan orang yang dipimpinnya sebagai keadaan-keadaan managerial. Pengaruh lingkungan dan dampak yang memberi motivasi pada perilaku manusia diberikan dalam seluruh penilitian. Karena tadk dapat dipertanyakan bahwa pengelolaan melibatkan perilaku manusia dan interaksi manusia, maka tidak diragukan bahwa tujuan-tujuan nyata dari aliran ini sudah memadai, dan sumbangan-sumbangannya memberi mamfaat kepada penilitian manajemen.

Ø Pendekatan sistem sosial
Para pendukung pendekatan ini memandang manajemen sebagai suatu sistem sosial, atau dengan perkataan lain, sebagai sutu sistem interrelasi budaya. Ia berorientasi secara sosiologis, berurusan dengan berbagai kelompok sosial dan hubungan-hubungan budayanya serta burusaha menyatukan kelompok-kelompok ini kedalam suatu sistem sosial. Suatu organisasi dianggap sebagai sebuah organisme sosial, takluk kapada segala pertentangan dan interaksi para anggotanya.
Prinsip manajemen risiko
Adapun prisip-prisip yang terdapat pada manajemne risiko adalah sebagai berikut:
· create value. menciptakan nilai.
· be an integral part of organizational processes. menjadi bagian integral dari proses organisasi.
· be part of decision making. menjadi bagian dari pengambilan keputusan.
· explicitly address uncertainty. alamat secara eksplisit ketidakpastian.
· be systematic and structured. secara sistematis dan terstruktur.
· be based on the best available information. didasarkan pada keterangan terbaik tersedia.
· be tailored. disesuaikan.
· take into account human factors. memperhitungkan faktor-faktor manusia.
· be transparent and inclusive. harus transparan dan inklusif.
· be dynamic, iterative and responsive to change. bersifat dinamis, berulang dan responsif terhadap perubahan.
· be capable of continual improvement and enhancement. mampu perbaikan dan peningkatan terus-menerus.

2.2 Sumber manajemen risiko
Dalam manajemen risiko dapat menimbulkan kondisi terhadap kerugian, dan kerugian adalah penyimpangan yang tidak diharapkan, namun penyebab kerugian dapat diklasifikasikan sebagai risiko sosial, risiko fisik, dan risiko ekonomi. Menentukan sumber risiko sangat penting karena dapat mempengaruhi cara penanganannya.

Adapun sumber-sumber manajemen risiko sebagai berikut:
Ø Risiko sosial
Sumber utama risiko adalah masyarakat, artinya tindakan orang-orang menciptakan kejadian yang menyebabkan penyimpangan yang merugikan dari harapan kita. Sulit jika tidak mungkin untuk mendaftarkan segala penyebab kerugian yang bersifat sosial ini, tetapi beberapa contoh dapat menggambarkan sifat dan peranan sumber risiko ini. Dengan perkembangnya toko-toko swalayan, maka menghadapi risiko besarnya pencuriaan. Akan tetapi, tidak semua pencuri itu adalah orang luar melainkan juga penggelapan dan penyalagunaan oleh pegawainya sendiri.
Perusakan merupakan sumber risiko bagi pemilik gedung. Rumah-rumah yang pemilknya pergi berlibur dan mobil-mobil yang diparkir dijalan merupakan sasaran empuk para perusak ini. Pemogokan kadang-kadang menjurus kekerasan yang menimbulkan banyak kerusakan harta dan juga cidera badan atau kematian. Pemogokan juga menyebabkan kerugian produksi sampai jutaan dolar. Pemogokan yang lama dapat menyebabkan kerugian besar dan bahkan menyebabkan bangkrutnya perusahaan. Orng-orang dapat menyebabkan kecelakaan yang menciderai diri mereka sendiri dan orang lain sehingga menyebabkan kerusakan harta dan jiwa yang besar.
Ø Risiko fisik
Ada banyak sumber risiko fisik yang sebagiannya adalah fenomena alam, sedangkan lainnya disebabkan kesalahan manusia. Banyak risiko yang kompleks sumbernya tetapi termasuk terutama kategori fisik,contohnya antara lain:
· Kebakaran adalah penyebab utama cidera, kematian dan kerusakan harta. Kebakaran besar dapat disebabkan oleh alam seperti petir, atau penyebab fisik seperti kabel yang cacat, atau karena ketelodoran manusia.
· Cuaca, iklim adalah risiko yang serius. Kadang-kadang hujan terlalu banyak sehingga panen kena banjir dan sungai meluap. Yang berubah hanyalah lokasinya, malahan kadang-kadang berulang pada lokasi yang sama. Banjir menimbulkan kerugian jiwa dan jutaan dolar kerusakan harta. Sebaliknya kekeringan juga menyebabkan kerugian besar karena kerusakan panen dan juga rusaknya tanah bila disertai angin. Badai salju juga menghancurkan panen dan kerusakan harta yang serius.
· Tanah longsor, menjadi sumber kerusakan harta. Semakin padatnya daerah kota maka semakin banyak rumah dibangun di antas tanah yang labil. Dengan bergesernya tanah maka rumah-rumah pun rusak hancur. Sala satu sumber malapetaka yang mengerikan yang mendantangkan kerusakan harta dan kerugian jiwa adalah gempa bumi.
Ø Risiko ekonomi
Banyak risiko yang dihadapi perusahaan itu bersifat ekonomi. Contoh-contoh risiko ekonomi adalah inflasi, fluktuasi lokal, dan ketidakstabilan perusahaan individu, dan sebagainya.
Bahkan dalam periode ekonomi yang relatif stabil, daerah-daerah tertentu mungkin mengalami boom atu resesi. Keadaan ini menempatkan orng-orang dan pengusaha pada risiko yang sama dengan risiko pada kegiatan ekonomi. Keadaan masing-masing perusahaan itu tidak stabil. Ada yang sukses ada yang gagal. Para pemilik perusahaan kehilangan sebagian dan seluruh investasinya dan para pekerja terancam pengangguran bila perusahaan pailit.

Jenis-jenis Manajemen Risiko
Manajemen risiko keuangan
Manajemen risiko pasar
Manajemen risiko kredit
Manajemen risiko kuantitatif
Komoditi manajemen risiko
Manajemen risiko bank

2.3 Hubugan manajemen risiko
Manajemen risiko berkaitan erat dengan fungsi perusahaan lainnya ( yaitu dengan fungi : akunting, keuangan, marketing, produksi, dan personalia), karena bagian-bagian itu ada yang menciptakan risiko dan ada yang menjalankan sebagian fungsi manajemen risiko.
· Hubungan dengan fungsi akunting
Bagian akunting mejalankan kegiatan manajemen risiko yang penting, yaitu: Mengurangi kesempatan pegawai melakukan penggelapan, dengan jalan melakukan internal control dan internal audit.Melalui rekening aset bagian akunting mengidentifikasi dan mengukur eksposure kerugian terhadap harta.Melalui penilaian rekening seperti rekenig piutang, bagian akunting mengukur risiko piutan dan mengalokasikan cadangan dana kerugian piutang.
Bagian akunting juga dapat menciptakan risiko, seperti risiko pemakaian komputer, risiko tanggung-gugat karena kemungkinan terjadi penyajian informasi yang salah.
· Hubungan dengan fungsi keuangan
Bagian keuangan melakukan banyak penetapan yang mempengaruhi manajemen risiko pertama,manjer risiko biasanya bawahan direktur keuangan. Kedua, bagian keuangan menganalisis turunnya profit dan cash flow. Karena menurunnya profit bisa menghalangi pencapaian tujuan perusahaan, maka kegiatan seperti itu juga tercantum dalam progmram manajemen risiko. Ketiga, dalam menetapkan apakah perusahaan akan membeli peralatan yang mahal atau gedung baru, maka manajer finansial seharusnya mempertinbangkan risiko murni yang tercipta karena tndakan itu. Keempat, jika perusahaan menggunakan uang sebagai koleteral biasanya pemberi pinjaman menuntut agar hatr itu di asuransikan yang selanjtunya akan melibatkan kegiatan manajemen risiko.
· Hubungan dengan marketig
Kegiatan marketing dapat menciptakan risiko, terutama risiko tanggung-gugat. Misalnya perusahaan bisa dituntut oleh pihak luar berkenaan dengan penggunaan yang tidak memenuhi syarat. Perusahaan mungkin lalai memberi tahu konsumen tentang bahaya yang mungkin terjadi jika produk itu menyimpang dari aturan yang diberikan.
Dalam menyangkut produk kelangganan, mengandung bermacam risiko yang perlu di analisis oleh manajemen risiko. Itulah sebabnya bagian marketing harus selalu awas terhadap risiko yang timbul pada setiap aktivitas marketing dan bagian manajemen risiko seharusnya diberi informasi secepatnya.
·Hubungan dengan bagian produksi
Kegiatan produksi juga banyak menciptakan risiko. Dalam mendisain dan membuat produk dan membeikan servis, pekerjaan sering kali diekspose pada kecelakaan kerja. Demikian pula produk atau servis yang dijualnya mungkin bisa menciptakan kerusakan atau kecelakaan badan bagi pemakainya, oleh karena itu perusahaan harus selalu siap sedia mengahadapi “tuntutan hukum”.
Karena itu bagian produksi haruslah mengidentifikasikan dan mengevaluasi bahaya-bahaya yang terkait dengan produk dan servis, dengan proses. Untuk ini pengawasan produksi dijalankan mulai dari desain, pengawasan operasi, pengujian mutu bahan dan hasil akhir, pemakaian yang tidak beracun dan sebagainya.
· Hubungan dengan bagian personalia
Bagian personalia mempunyai tanggung jawab dibagian risiko. Contohnya yang paling jelas adalah perancangan,instalasi, dan administrasi program-program kesejahteraan. Walaupun padabeberapa perusahaan manajer risiko yang bertanggung jawab penuh pada kesejahteraan itu, tetapi kebanyakan perusahaan memberi wewenang penuh atau sebagian pada bagian personalia. Jika durus bersama maka bagian persoalia biasanya bertugas mengadakan perundingan dengan serikat kerja, dengan menetapkan hak dan kewajiban serta kesejahteraan.

2.4 Langkah-Langkah manajemen risiko
Dalam manajemen risiko dapat dipahami dalam langkah-langkah dalam proses pengambilan keputusan. Perusahaan itu dimulai dengan berbagai risiko yang sedang dihadapi oleh perusahaan untuk mengevaluasi kekuatan dan kelemahan perusahaan. Manajemen risiko dapat membantu perusahaan untuk mengatur kembali menjadi lebih kompetitif. Mnajemen risiko merupakansuatu alat yang dapat membuat suatu perusahaan menjadi kuat. Adapun langkah-langkah manajemen risiko sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi dan menaksir risiko.
2. Menetapkan kebijakan.
3. Melaksanakan kebijakan dan mengatur risiko.
4. Memperkenalkan dan menguji rencana jika terjadi hal yang tak terduga.
5. Memonitor risiko.


BAB III
PENUTUP


3.1 Simpulan
Manajemen risiko merupakan proses pengukuran atau penilaian risiko serta pengembangan strategi pengelolaannya. Strategi mulai dari mengidentifikasi risiko, mengukur dan menentukan besarnya risiko,lalu mencari jalan bagaimana menangani risiko tersebut.
Manajemen risiko hanyalah sebuah pendekatan dalam menilai dari setiap transaksi instrumen. Manajemen risiko merupakan strategi kedalam taktik dan tujuan-tujuan operasi dalam menetapkan tanggung jawab keseluruh organisasi dimana setiap manajer.

3.2 Saran
Dalam manajemen risiko harusnya memberikan asuransi kecelakaan kerja untuk para kariyawan perusahaan dan melindungi karyawan terhadap kecelakaan. Manajemen risiko harus memastikan bahwa prusahaan tidak dihalangi oleh risiko atau kerugian dalam mencapai sasarannya,agar terhindar kerugian yang dapat menyebabkan kebangrutan perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA

Terry,George r. 2001. Karya Ilmiah: Risiko manajemen dalam bisnis. Jakarta: Bumi Aksara.

Rue, Lislie w. 2001. Karya ilmiah: Risiko Manajemen dalam Bisnis. Jakata: Bumi Aksara.

Umar, Husain. 1997. Karya Ilmiah: Risiko Manajemen Dalam Bisnis. Jakarta: Alpabeta.

Buchari, Alma, Prof, Dr, H.1995. Karya Ilmiah: Risiko Manajemen Dalam Bisnis. Bandung: Alpabeta.

Tampubolon, Robert. 2004. Karya Ilmiah: Risiko Manajemen Dalam Bisnis. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Darmawi, Herman,Drs. 2008. Karya Ilmiah: Risiko Manajemen Dalam Bisnis. Jakarta: Aksara.

Jauhari, Heri. 2009. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Edisi Revisi11. Bandung: Pustaka Setia.

Http: Finance. Map Sofward, Com/Risk-Management/Types/Amerika Serikat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar