Sabtu, 16 April 2011

Teknik Baru Teleskop NASA Untuk Memburu Planet


Jumat, 15 April 2011 - Para astronom telah menghasilkan cara baru menemukan bintang dekat yang kabur dengan satelit Galaxy Evolution Explorer NASA. Teknik ini dapat membantu memburu planet yang berada di luar tata surya kita, karena bintang dekat yang sulit dilihat dapat saja menjadi rumah planet aline termudah untuk dilihat. 
Cemerlang bintang terang kemilau telah membuat frustasi sebagian besar usaha untuk mencitrakan dunia-dunia jauh. Sejauh ini, hanya sejumlah kecil planet jauh, atau eksoplanet, yang telah dipotret secara langsung. Bintang kecil yang baru lahir tidak terlalu membutakan, membuat planet-planet mudah dilihat, namun fakta kalau bintang-bintang ini redup berarti mereka sulit dicari dari awalnya. Untungnya, bintang-bintang muda ini memancarkan lebih banyak sinar ultraviolet daripada bintang tua, yang berarti membuatnya cemerlang dalam pandangan ultraviolet Galaxy Evolution Explorer.
“Kami telah menemukan teknik baru menggunakan sinar ultraviolet untuk mencari bintang muda bermassa rendah didekat Bumi,” kata David Rodriguez, mahasiswa pasca sarjana astronomi di UCLA dan penulis perdana studi terbaru. “Bintang-bintang muda ini menjadi target yang baik untuk pencitraan langsung eksoplanet di masa depan.”
Bintang Bayi Pelempar Energi
Bintang-bintang muda, seperti anak-anak manusia, cenderung susah diatur – mereka menumpahkan lebih banyak sinar X energi tinggi dan cahaya ultraviolet daripada bintang dewasa. Dalam beberapa kasus, survey sinar X dapat menangkap bintang-bintang muda ini lewat keributan yang mereka buat. Walau begitu, bintang bayi yang tidak ribut yang sempurna untuk studi pencitraan eksoplanet telah tak terdeteksi kecuali dalam survey sinar X yang paling teliti. Hingga sekarang, survey demikian mencakup hanya sebagian kecil langit.
Rodriguez dan timnya mengajukan jika Galaxy Evolution Explorer, yang memindai sekitar tiga perempat langit dalam cahaya ultraviolet, ia dapat mengisi celah ini. Astronom membandingkan pembacaan dari teleskop dengan data optik dan inframerah untuk mencari tanda-tanda bintang junior. Pengamatan follow up pada 24 kandidat yang ditentukan dengan cara ini menyisakan 17 bintang yang menunjukkan tanda keremajaan yang jelas, mengabsahkan pendekatan tim ini.
“Galaxy Evolution Explorer dapat memilih bintang muda massa rendah yang terlalu kabur untuk dicari dengan survey sinar-x seluruh langit, yang membuat teleskop ini merupakan alat yang sangat berguna,” kata Rodriguez.
Dingin, Merah dan ada di Sekitar Rumah
Para astronom menyebut bintang massa rendah ini sebagai bintang kelas-M. Ia dikenal juga dengan nama cebol merah, bintang-bintang ini bersinar dengan warna relatif merah dibandingkan warna jingga dan kuning yang lebih panas seperti matahari kita, dan warna putih dan biru yang merupakan bintang paling membara. Dengan data dari Galaxy Evolution Explorer, para astronom dapat meraup sejumlah cebol merah ini di masa muda kosmik mereka, dibawah usia 100 juta tahun.
Lebih Baik untuk Melihat Planetnya
Sejauh ini, hanya sedikit dari 500 lebih eksoplanet yang tercatat yang benar-benar dilihat oleh teleskop bumi atau angkasa luar. Mayoritas dunia asing lainnya ditemukan secara tidak langsung. Salah satu teknik yang umum, misalnya, bertopang pada pendeteksian goyangan gravitasi kecil yang disebabkan eksoplanet pada bintang induknya. Teknik lain, metode transit, mencatat keredupan cahaya bintang ketika eksoplanet melintas di depan titik pandang kita. Misi Kepler NASA, dalam hanya empat bulan pertama operasinya, telah menghasilkan daftar lebih dari 1200 kandidat eksoplanet dengan metode transit.
Pada level sangat dasar, pencitraan langsung eksoplanet itu berharga karena sebagian astronom berprinsip “lihat dulu baru percaya.” Namun menangkap citra eksoplanet juga membuka tantangan ilmiah baru.
Pencitraan langsung sesuai bagi planet besar yang mengitari bintang induknya pada jarak yang masuk akal, sebanding dengan Uranus dan Neptunus di tata surya kita. Mengamati susunan demikian berguna untuk menguji konsep evolusi tata surya, kata Rodriguez. Selain itu, detail mengenai atmosfer eksoplanet yang dicitrakan tidak terlalu sulit dipelajari daripada mengamati dunia ini secara tidak langsung lewat transit pada bintang mereka.
Untuk mencitrakan awan dan tampilan permukaan eksoplanet, hal ini harus menunggu. Citra-citra eksoplanet saat ini, walaupun kaya informasi, hanya berupa titik-titik kabur. Namun semakin majunya teknologi, semakin banyak informasi mengenai rekan planet dekat kita yang akan muncul.
Data dari misi  Wide-field Infrared Survey Explorer (WISE) NASA juga dapat mengungkap bintang-bintang yang akan menjadi kandidat yang baik untuk mencitrakan planet. Peta seluruh langitnya akan memungkinkan para ilmuan memilih bintang muda dekat yang dikelilingi cakram-cakram hangat remah planet yang bersinar dalam cahaya inframerah. Bintang-bintang demikiansama dengan bintang dimana planet telah sukses tercitrakan.
Studi baru ini diterbitkan dalam edisi Februari Astrophysical Journal dan memuat para penulis lain Mike Bessell (Australian National University), Ben Zuckerman (UCLA), dan Joel Kastner (Rochester Institute of Technology).
California Institute of Technology di Pasadena memimpin misi Galaxy Evolution Explorer dan bertanggung jawab atas operasi sains dan analisa data.  Jet Propulsion Laboratory NASA, juga di Pasadena, mengatur misi dan membangung instrumen sains. Caltech mengatur JPL untuk NASA. Misi ini dikembangkan dalam  Explorers Program NASA yang diatur oleh  Goddard Space Flight Center NASA, Greenbelt, Md. Para peneliti yang disponsori oleh  Yonsei University di Korea Selatan dan  Centre National d’Etudes Spatiales (CNES) di Perancis juga ikut serta dalam misi ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar