Senin, 25 April 2011

Penggolongan koloid



Dipandang dari kelarutannya, koloid dapat dibagi atas koloid dispersi dan koloid
asosiasi.
1.Koloid dispersi, yaitu koloid yang partikelnya tidak dapat larut secara individu dalam medium. Yang terjadi hanyalah penyebaran (dispersi) partikel tersebut. Yang termasuk kelompok ini adalah koloid mikromolekul (protein dan plastik), agregal molekul (koloid belerang), dan agregat atom (sol emas dan platina).
2.Koloid asosiasi, yaitu koloid yang terbentuk dari gabungan (asosiasi) partikel kecil yang larut dalam medium, contohnya koloid Fe(OH)3. Senyawa ini larut dalain air menjadi ion Fe + dan OH-. Jika larutan Fe+ dan OH- dicampur sedemikian rupa sehingga berasosiasi membentuk kristal kecil yang melayang-layang dalam air sebagai koloid.
Suatu koloid selalu mengandung dua fasa yang berbeda, mungkin berupa gas, cair, atau padat. Pengertian fasa di sini tidak sama dengan wujud, karena ada wujud sama tetapi fasanya berbeda, contohnya campuran air dan minyak bila dikocok akan terlihat butiran minyak dalam air. Butiran itu mempunyai fasa berbeda dengan air walaupun keduanya cair. Oleh sebab itu, suatu koloid selalu mempunyai fasa terdispersi dan fasa pendispersi. Fasa terdispersi mirip dengan zat terlarut, dan fasa pendispersi mirip dengan pelarutpada suatu larutan.
Berdasarkan fasa terdispersi dan fasa pendispersinya, koloid disebutjuga dispersi koloid yang dapat dibagi atas delapan jenis (tabel 10.2).

Tabel 10.2 Jenis sistem dispersi koloid
Fasa terdispersi
Fasa pendispersi
Nama
Contoh

Gas
cair
buih
busa sabun, busa air

Gas
padat
busa
batu apung, karet busa

Cair
gas
aerosol cair
karet

Cair
cair
emuisi
susu

Cair
padat
Emuisi padat (gel)
mentega

Padat
gas
aerosol padat
asap,abu

Padat
cair
sol (suspensoid)
cat

Padat
padat
sol padat
zat warna dalam kaca


Ditinjau dari interaksi fasa terdispersi dengan fasa pendisperasi (medium), koloid dapat pula dibagi atas koloid liofil dan liofob.
1.Koloid liofil, yaitu koloid yang suka berikatan dengan mediumnya sehingga sulit dipisahkan atau sangat stabil. Jika mediumnya air disebut koloid hidrofil, yaitu suka air, contohnya agar-agar dan tepung kanji (amilum) dalam air.
2.Koloid liofob, yaitu koloid yang tidak menyukai mediumnya sehingga cenderung memisah, dan akibatnya tidak stabil. Bila mediumnya air, disebut koloid hidrofobik (tidak suka air), contohnya sol emas dan koloid Fe(OH)3 dalam air.
Koloid dapat berubah menjadi tidak koloid atau sebaliknya. Berdasarkan perubahan itu ada koloid reversibel dan irreversibel.
1.Koloid reversibel, yaitu suatu koloid yang dapat berubah jadi tak koloid, dan kemudian menjadi koloid kembali. Contohnya air susu (koloid) bila dibiarkan akan mengendap (tidak koloid) dan airnya terpisah, tetapi bila dikocok akan bercampur seperti semula (koloid).
2.Koloid irreversibel, yaitu koloid yang setelah berubdih menjadi bukan koloid tidak dapat menjadi koloid lagi, contohnya sol emas.

Sumber :
S, Syukri, 1999. Kimia Dasar 2.Bandung: ITB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar