Kamis, 21 April 2011

Enzim

A. Tujuan 
Menentukan aktivitas enzim lipase pankreas
B.Dasar teori
Enzim adalah suatu protein yang mempunyai struktur tiga dimensi yang mampu mengkatalisis reaksi-reaksi biologis. Untuk mengaktifkan kerja enzim dibutuhkan adanya kofaktor, seperti ion logam, koenzim atau spesies yang lain. Enzim menaikkan laju reaksi karena enzim dapat menurunkan energi aktivasi substrat yang terlibat dalam reaksi. Enzim bekerja optimal pada kondisi optimal, diatas kondisi optimal aktivitas katalitik enzim akan berkurang, demikian juga dibawah kondisi optimal aktivitas katalitiknya menjadi kurang optimal. Suhu, pH, konsentrasi substrat, serta konsentrasi enzim sangat mempengaruhi aktivitas katalitik enzim. Masing-masing enzim memiliki kondisi optimal. Aktivitas katalitik enzim dipengaruhi oleh adanya inhibitor. Ada tiga jenis yaitu inhibitor bersaing, tidak bersaing. dan bukan bcrsaing. Satu unit aktivitas enzim didefinisikan scbagai jumlah enzim yang dapat menghasilkan produk scbanyak satu µ mol setiap detik pada kondisi percobaan. Selanjutnya satu unit aktivitas spesifik enzim didefinisikan sebagai jumlah enzim yang dapat mcnghasilkan satu µ mol produk setiap detik per gram protein enzim.
Fungsi suatu enzim ialah sebagai katalis untuk proses biokimia yang terjadi dalam sel maupun luar sel. Suatu enzim dapat mempercepat reaksi 10 sampai 11 kali lebih cepat daripada apabila reaksi tersebut dilakukan tanpa katalis. Berfungsi sebagai katalis yang sangat efisien, di samping itu mempunyai derajat kekhasan yang tinggi. Seperti juga katalis lainya, enzim dapat menurunkan energi aktivasi suatu reaksi kimia.

Reaksi kimia ada yang membutuhkan energi (reaksi endergonik) dan adapula yang menghasilkan energi atau mengeluarkan energi (eksergonik). Misalnya pembentukkan ikatan antara senyawa A dengan senyawa B menjadi senyawa AB akan mengeluarkan energi. Terjadinya senyawa AB dari A dan B membutuhkan energi sebesar P, yaitu selisih energi antara A dan B dengan AB. Sebaliknya penguraian senyawa AB menjadi A dan B mengeluarkan energi sebesar P pula. Terurainya senyawa AB tidak dapat berjalan dengan sendirinya tetapi harus terbentuk dulu senyawa AB aktif. Energi yang dibutuhkan pada pembentukan AB aktif disebut energi aktivasi (a) makin besar harga a, makin sukar terjadinya suatu reaksi. Dengan adanya katalis atau enzim, harga energi aktivasi diperkecil atau diturunkan, dengan demikian akan dapat memudahkan atau mempercepat terjadinya suatu reaksi.
Enzim lipase mengkatalis reaksi hidrolisis gliserida menjadi asam-asam lemak dan gliserol. Laju reaksinya dapat diikuti dengan memperhatikan perubahan pH terhadap waktu inkubasi. Perubahan pH disebabkan terbentuknya asam-asam lemak selama reaksi berlangsung. Metode ini kurang akurat karena selama reaksi hidrolisis bcrlangsung, terjadi perubahan pH campuran reaksi. Hal ini akan mempengaruhi laju reaksi, karena terjadi perubahan kondisi enzim. Selain mengikuti perubahan pH, jumlah asam lemak yang terbentuk juga dapat ditentukan dengan cara mentitrasi asam lemak tersebut dengan basa encer, dengan demikian laju reaksi dapat ditentukan. Metode yang lebih akurat adalah titrasi kontinyu: pH dibuat konstan dengan penambahan alkali yang sering kali dan laju reaksinya diikuti dengan memperhatikan harga-harga titer terhadap waktu. Teknik ini umumnya dilakukan dengan menggunakan alat automatis, suatu pH stat yang mengatur agar pH selalu konstan dan pada waktu yang sama menghasilkan suatu kurva titer versus waktu.
C. Alat dan Bahan
Alat :
1. Erlenmeyer 6. Buret
2. Rak dan tabung reaksi 5 buah 7. Inkubator
3. Stopwatch 8. Lumpang dan alu
4. Pipet tetes 9. Gelas kimia
5. Gelas ukur 10. Batang pengaduk
Bahan :
1. 0.l M Na2CO3 5. alkohol95%
2. 0,05 M NaOH 6. ekstrak pankreas
3. larutan fenol merah 0,04% 7. minyak olive
4. larutan fenoftalein 0,5% dalam alkohol
Reagen emulsi minyak : tambahkan 1 ml minyak olive ke dalam 5 ml alkohol, kemudian tambahkan air dengan volume yang sama banyak, lalu dikocok. Tambahkan 10 tetes larutan fenol merah lalu tambahkan 0.l M Na2CO3 hingga warna merah muda.
Reagen suspensi ekstrak pankreas: dibuat dari tablet pencernaan 50 mg/ml/ Lapisan tablet agar dihilangkan lebih dahulu.

D. Prosedur kerja
Reagen emulsi minyak


+ 1 ml minyak olive
+ 6 ml air
+ kocok

+ 10 tetes fenol merah
+ 0,1 M Na2CO3 sampai merah muda

Reagen suspensi ekstrak pankreas


- digerus sampai halus
- ditimbang 0,5 gr
- dilarutkan dalam 10 ml air


Siapkan lima tabung reaksi masing-masing diberi nomor 1 s.d 5. Mula-mula tiap tabung diisi suspensi ekstrak pankreas 2 ml. Tabung no 1. enzim dimatikan dengan cara memanaskan pada penangas air mendidih selama 20 menit. Selanjutnya pada setiap tabung ditambahkan emulsi minyak 5 ml dan air 1 ml. Inkubasi campuran reaksi pada suhu 37°C dengan variasi waktu. Masing-masing tabung diinkubasi selama 15; 30; 45; dan 60 menit berturut-turut untuk tabung no. 2; 3; 4; dan 5. Sedangkan tabung no. 1 dianggap nol menit karena enzim telah dimatikan sebelumnya pada awal reaksi. Pada akhir inkubasi campuran reaksi dituangkan ke dalam labu erlenmeyer 100 ml dan ditambahkan 20 ml alkohol 95% netral. Kemudian tambahkan 10 tetes larutan fenolftalein dan dititrasi dengan 0,05 M NaOH sampai timbul warna merah muda.

- Diberi nomor 1-5
- Diisi suspensi ekstrak pankreas 2 ml


- Dimatikan enzim dgn dipanaskan pada penangas + 5 ml emulsi minyak
Air selama 20 menit + 1 ml air
+ 5 ml emulsi minyak - Diinkubasi pada
+ 1 ml air T = 370C dgn variasi
15, 30, 45 dan 60
Menit
- Dituangkan dalam erlenmeyer 100ml
+ 20 ml alkohol 95 % netral
+ 10 tetes larutan fenolftalein
- Dititrasi dengan larutan NaOH 0,05 M sampai
Merah muda

E. Hasil pengamatan
Prosedur kerja
Pengamatan
1.Reagen emulsi minyak
5 ml alkohol + 1 ml minyak olive + 6 ml air kemudian dikocok
Larutan ditambahkan 10 tetes fenol merah
Larutan ditambahkan lagi dengan 0,1M Na2CO3 hingga warna merah muda
2.Reagen suspensi ekstrak pangkreas
2 buah tablet pencernaan (enzimplex) :
- digerus sampai halus
- ditimbang 0,5 gr
- dilarutkan dalam 10 ml aquadesh
3.aktivitas enzim lipase pankreas
5 buah tabung reaksi
diberi nomor dan diisi suspensi ekstrak pangkreas 2 ml
Tabung nomor 1
Enzim dimatikan dengan memanaskan pada penangas air selama 20 menit
Tabung nomor 1 – 5
+ 5 ml emulsi minyak
+ 1 ml aquades
Tabung nomor 2-5
Diinkubasi pada suhu 37oC dengan variasi waktu 15, 30, 45 dan 60 menit
Tabung 1 – 5
Dituangkan ke dalam erlenmeyer 100 ml
+ 20 ml alkohol 90 % netral
+ 10 tetes larutan fenoftalein
Dititrasi dengan larutan NaOH 0,05 M sampai timbul warna merah

warna larutan menjadi putih keruh dan terdapat emulsi minyak
warna larutan berubah jadi kuning

larutan Na2CO3 yang dibutuhkan adalah sebanyak 1 tetes


- tablet pencernaan berwarna hijau
- terbentuk larutan berwarna hijau
- tablet pencernaan tidak larut sempurna

larutan berwarna hijau muda dan terdapat busa

larutan tidak terjadi perubahan warna

tidak terjadi perubahan warna dan ada endapan berwarna hijau

tidak terjadi perubahan warna
terbentuk warna merah muda
Volume NaOH yang terpakai :
Vtabung 1 =
Vtabung 2 =
Vtabung 3 =
Vtabung 4 =

F. Perhitungan

G. Pembahasan
Pada percobaan kali ini, kita telah melakukan penentuan aktifitas enzim lipase pankreas. Adapun langkah-langkah yang dilakukan dapat duraikan sebagai berikut :
Pertama-tama kita membuat reagen emulsi minyak dengan cara menambahkan 1ml minyak olive ke dalam 5 ml alkohol kemudian ditambahkan air 6 ml lalu dikocok lalu ke dalam campuran tersebut ditambahkan 10 tetes larutan fenol merah dan Na2CO3 0,1M hingga warna merah muda dibuat sebanyak 3 kali. Selanjutnya kita membuat reagen suspensi ekstrak pankreas dengan cara 2 buah tabel pencernaan (enzimpleks) digerus sampai halus kemudian ditimbang sebanyak 0,5 gram untuk dilarutkan ke dalam 10 ml aquades sehingga terbentuk larutan yang berwarna hijau dengan tablet pencernaan yang tidak larut sempurna.
Selanjutnya disiapkan 5 buah tabung reaksi yang masing-masing diberi nomor 1 s.d 5 kemudian dalam masing-masing tabung diisi suspensi ekstrak pankreas sebanyak 2 ml. Untuk tabung reaksi no.1 dipanaskan selama 20 menit pada penangas air yang mendidih, hal ini bertujuan untuk mematikan enzim yang ada dalam tablet pencernaan itu sendiri. Lalu untuk seluruh tabung ditambahkan emulsi minyak sebanyak 5 ml dan air 1 ml yang bertindak sebagai kofaktor dalam mengaktifkan kerja enzim baik itu pada tabung reaksi no.1 yang telah dimatikan enzimnya maupun tabung no.2 s.d 5 yang belum dimatikan enzimnya.
Langkah berikutnya adalah campuran larutan pada tabung no.2 s.d 5 diinkubasi pada suhu 37oC dengan variasi waktu pada masing-masing tabung berturut-turut 15, 30, 45 dan 60 menitm sehingga pada tabung no.1 dianggap nol menit sehingga terbentuk asam-asam lemak yang menyebabkan terjadinya perubahan pH dan laju reaksipun ikut terpengaruhi seiring dengan perubahan kondisi enzim. Pada akhir inkubasi campuran larutan dituangkan ke dalam labu erlenmeyer 100 ml yang kemudian ditambahkan 20 ml alkohol 95% netral dan 10 tetes larutan fenolftalein lalu dititrasi dengan NaOH 0,05 M yang merupakan cara lain dalam menentukan jumlah asam lemak yang terbentuk dengan basa encer dan laju reaksi dapat dihitung dan pada akhir titrasi diperoleh larutan berwarna merah muda dengan volume NaOH yang terpakai untuk masing-masing tabung berturut-turut adalah

H. Kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

Team teaching. 2008. Modul Praktikum Biokimia. Gorontalo ; UNG

Tidak ada komentar:

Posting Komentar